banyaknya habuk... lama benar aku tak update ruangan sepi ni . banyak betul kisah sepanjang kembara hamba ni. macam-macam pengalaman yang aku kutip dan tak terakam dalam blog.. tak sempat nak rakam. sibuk mencari-cari tentang erti hidup. makin hari makin banyak yang aku belajar. Since grad bulan Oktober 2011 yang lepas (konvo 18hb October, Alhamdulillah...) aku mencari-cari arah. mula melakar kehidupan. At first, aku rasa biasa-biasa macam orang lain. Habis belajar, cari kerja best-best. Tapi, since previous few weeks, tibe-tibe aku rasa Allah bagi aku satu feeling that make me feel like "Oooh!I have some important thing to achieve, my dream..., my desire...". Aaaahhhh..now I know! Terima kasih Allah sebab bagi aku ilham untuk mencipta impian dan mengejar impian aku tu. Dan aku harap impian aku bukan sekadar lakaran atas awan. lakar dan hilang macam tu je... No! I will not let it to be like that. Please be strong my self... =_=~~ Tak ada apa yang mudah dalam dunia ni. lebih-lebih lagi nak capai apa yang diimpikan. Dan kat sini, aku selitkan sekali kata-kata puisi semangat yang boost up my spirit. Everyday aku takkan miss untuk baca bila aku rasa macam tak semangat dan putus asa nak kejar impian aku tu... [credit to Hilal Asyraf]
Dia duduk di hadapan dinding itu dan berfikir,
bukan mengapa dinding itu wujud di situ,
tetapi bagaimana untuk melepasinya,
biar kehidupannya tidak terhenti di situ,
dan dia mampu meneruskan perjalanannya.
Tidaklah dia bertemu dinding itu dan berehat,
tetapi duduk memerah keringat,
berfikir dan usaha,
untuk memecahkan atau memanjat.
Dinding itu perlu dilepasi,
agar gari-gari yang mengikat potensi terurai,
biar raksasa dalam diri terus gagah melangkah,
dan menjatuhkan jahiliyyah demi jahiliyyah.
Sama ada dia mati dalam berusaha,
atau dia akan hidup dalam keadaan berjaya.
Dia tidak akan berhenti.
Berfikir,
untuk melangkah dan melepasi,
agar perjalanannya tidak terhenti dek dinding ini,
dan terus bergerak untuk ke destinasi.
Dan aku selalu yakin dan harap Allah mempermudahkan jalanku dan urusanku untuk mencapai impian aku tu... Allahumma Amin..Rabbi yassir wala tuassir.... Amiiiinnnn Ya Rabb ~
Hari ini mahu berkongsi, berbekal semangat dan inspirasi anak muda,mari kita bersama renung sejenak kisah sufara' Islam (duta Islam) ini. Kisah anak muda, zaman Rasulullah ...
As-syahid yang berlumur darah dan terkubur di
tanah Uhud, kakinya ditutupi rumput-rumput harum, badannya hanya
ditutupi sepetak kain wool yang tidak cukup menutupi seluruh tubuhnya.
Seseorang itu dulunya adalah anak kesayangan ibunya, diberi pakaian
paling mahal. Harum perfumenya menyebar ketika dia berjalan. Dialah
dulunya yang menjadi pembicaraan wanita-wanita Makkah, dan idola
teman-temannya. Dialah seorang pemuda paling popular di kalangan kaum
muda Quraish. Pemuda itu meninggalkan semua hal keduniaan itu untuk
pergi memenuhi panggilan Allah dan mencari ridhaNya. Pemuda itu ialah
Mus’ab bin Umair bin Hashim bin Abd Munaf atau yang dikenal sebagai
Mus’ab al Khair.
Mus’ab yang saat itu masih muda mendengar tentang munculnya seorang
nabi terpilih di kalangan kaum Quraisy. Seorang nabi yang membaca
ajaran tauhid. Didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar, maka Mus’ab
pun pergi menemui Nabi SAW untuk mendengar sendiri ajaran yang dibawa
oleh baginda. Suatu malam, Mus’ab memutuskan untuk pergi ke rumah
Al-Arqaam Ibn Al-Arqam yang kemudian dikenal dengan Daar al Arqaam di
kalangan muslim, meninggalkan teman-temannya yang sedang berkumpul. Di
sinilah Mus’ab bertemu dengan Nabi SAW dan muslim-muslim lainnya ketika
itu, tanpa diketahui oleh orang-orang Quraish. Di sinilah dimana Mus’ab
mendengar Rasulullah berbicara tentang masa depan Islam, mendengar
ayat-ayat quran dan solat di belakang Rasulullah SAW. Malam itu,
Mus’ab duduk bersama muslim lainnya, mendengarkan ayat-ayat quran yang
dikumandangkan oleh Rasulullah SAW. Ketika itulah, Mus’ab lupa akan
kesenangan hidup di dunia, menemukan kunci kebahagiaan abadi.
Perjalanan Mus’ab dalam memeluk islam tidaklah mudah. Ibunya yang
bernama Khunnas binti Maalik adalah penentang utama akan keyakinan
barunya ini. Untuk menghindari pertengkaran, maka Mus’ab mula-mula
tidak memberi tahu ibunya bahawa dia telah memeluk islam. Tetapi,
melalui pembicaraan orang-orang yang sering melihat Mus’ab mengunjungi
Daar Al-Arqam akhirnya ibunya pun mengetahui bahwa Mus’ab telah menjadi
muslim. Ibunya yang terkenal sebagai seorang penyembah berhala yang
kukuh memerintah Mus’ab untuk kembali ke agama berhala dan bertaubat,
meninggalkan islam. Mus’ab menolak dan akhirnya dikunci di salah satu
sudut rumah itu.
Berita bahwa kaum muslim hijrah ke Habsyah sampai ke telinga Mus’ab.
Rindu akan bertemu dengan saudara-saudara seagamanya, Mus’ab pun
melarikan diri dari ibunya dan penjaga-penjaganya, kemudian bergabung
dengan muslimin yang pindah ke Habsyah. Tak lama kemudian, Mus’ab
pulang ke Makkah untuk hijrah kedua kalinya bersama Rasulullah SAW ke
Yasthrib. Ketika Mus’ab pulang dari Habsyah, Ibunya berusaha
memenjarakan Mus’ab. Tetapi Mus’ab bersumpah akan membunuh siapa yang
akan berusaha menangkap dan mempenjarakannya. Tahu akan keras dan
teguhnya pendirian anaknya, Ibunya berikrar sambil bahwa Mus’ab tidak
diakui lagi menjadi anaknya.
“Pergi, kamu bukan anakku lagi.” Pada saat
itu Mus’ab berkata pada ibunya,
“Oh Ibu, aku ingin menasihatimu dan sesungguhnya hatiku menyayangimu,
ibu bersaksilah bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah
utusanNya.
Dengan muka merah padam ibunya bersumpah “Demi bintang-bintang, aku tak
akan pernah masuk ke dalam agamaku, merendahkan martabatku dan dan
melemahkan fikiranku!”
Mus’ab memasuki Islam dengan sebenar-benarnya, mengikuti firman
Allah dalam Al-quran yang berbunyi:
Udkhuluu fi silmi kaafah (Masukilah
islam dengan sempurna/kaffah).
Tiada lagi kemewahan pada dirinya,
bajunya sederhana, makanan seadanya, dan tanah adalah tempat tidurnya. Suatu hari, Mus’ab pergi untuk bertemu beberapa muslim. Ketika itu
mereka sedang duduk bersama Nabi SAW. Ketika mereka melihat Mus’ab,
mereka menundukkan kepala sambil menangis diam-diam. Ingatan mereka
kembali kepada seorang anak muda yang dulunya anak kesayangan sang ibu,
dapat meminta apa saja keinginannya.Pakaian mewahnya dulu kini telah
berganti dengan pakaian sederhana yang penuh tampalan, yang hampir saja tak mencukupi badannya. Ketika Mus’ab pergi meninggalkan
majlis itu, Nabi SAW mengatakan:
Aku lihat Mus’ab, dan sungguh tidak
ada anak muda di Makkah yang lebih berpunya daripada ia. Tetapi semua
kemewahan itu dia tinggalkan demi cintanya kepada Allah dan nabiNya.”
Melihat perilakunya yang baik dan kesabarannya yang tinggi, Nabi
Muhammad SAW menyuruh Mus’ab untuk pergi ke Yastrib untuk mengunjungi
orang-orang yang telah melakukan perjanjian kepada Nabi di Aqabah,
menyebarkan Islam, dan mempersiapkan kota Yastrib untuk hijrah nabi
Muhammad SAW. Padahal ketika itu masih banyak sahabat-sahabat lain yang
mempunyai kekuatan dan keberanian. Tetapi, Nabi Muhammad SAW tetap
memilih Mus’ab untuk pergi ke Yastrib. Selama di Yastrib, Mus’ab tinggal sebagai tamu di rumah Sa’ad Ibn
Zurarah dari suku Khazraj. Bersama-sama mereka mengunjungi penduduk
Yathrib, menjelaskan ajaran tauhid dan melantunkan ayat-ayat suci Al
Quran. Suatu ketika, Mus’ab dan Sa’ad duduk di sumur di daerah
bani Zafar. Kemudian mereka didekati oleh Usayd Ibn Khudayr dengan muka
merah padam dan tombak ditangan. Sa’ad berbisik kepada Mus’ab:
“Dialah pemimpin kaum ini. Mudah-mudahan Allah memberikan hidayah padanya.”
Mus’ab menjawab dengan tenang: “Jika dia mahu duduk, barulah aku akan berbicara dengannya.”
Usayd sangat marah kerana Mus’ab telah berhasil menyebarkan Islam
dengan terus bertambahnya penduduk Yastrib yang memeluk Islam. Usayd berteriak: “Kenapa kamu berdua datang kepada kamu dan mempengaruhi kau yang lemah diantara kami? Jauhi kamu jika kamu masih ingin hidup.”
Mus’ab tersenyum dan berkata”Tidak maukah kamu duduk dan mendengarkan apa yang akan kami sampaikan? Jika kamu tidak menyukai apa yang akan
kami sampaikan, kami akan berhenti dan pergi”.
Usayd memutuskan untuk duduk dan mendengar apa yang Mus’ab ingin sampaikan.
Mus’ab mulai menerangkan mengenai Islam dan melantunkan sebagian dari
Quran. Seketika ekspresi muka Usayd berubah. Kata pertama yang
diucapkannya adalah:
“Betapa indahnya ayat-ayat ini dan betapa benarnya
kandungannya, bagaimana caranya memasuki agama ini?”
Mus’ab berkata: “Mandilah, bersihkan dirimu dan pakaianmu. Kemudian
ucapkanlah shahadat dan laksanakanlah shalat.”
Usayd pun bersaksi bahwa
tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah utusanNya.
Kemudian ia solat dua rakaat. Keislamaan Usayd inipun diikuti seorang
pemimpin berpengaruh lainnya yaitu Sa’ad ibn Muaadh. Saat Nabi SAW hijrah, tidak satu rumah pun di Yastrib yang belum
dikunjungi Mus’ab untuk menyampaikan islam. Pada hijrah berikutnya,
Mus’ab membawa 70 orang muslim dari Yastrib untuk mengadakan perjanjian dengan nabi Muhammad SAW.
Setelah pasukan muslimin menang pada perang Badar, kaum muslimin
menangkap beberapa kaum kafir Makkah dan meminta tebusan akan mereka.
Ketika Mus’ab melewati para tawanan ini, dia melihat abang kandungnya
yang bernama Abu Aziz ibn Umayr. Mus’ab sama sekali tidak berusaha
membebaskan abangnya, tetapi ia menyuruh agar abangnya itu diikat
dengan erat sambil berkata: “Ibunya adalah seorang yang kaya dan akan
memberi tebusan yang banyak, jagalah ia”. Ketika itu abangnya
mengingatkan Mus’ab bahawa dia adalah abang kandungnya. Mus’ab menjawab
: “Yang kuakui sebagai persaudaraan adalah persaudaraan dalam Islam,
laki-laki ini adalah saudaraku, bukan kamu!”
~ Rijal dakwah harus belajar dari Mus'ab Ibn Umair ~
Ketika perang Uhud terjadi, Mus’ab dipilih untuk membawa panji
bendera perang. Ketika pasukan pemanah meninggalkan bukit yang menjadi
pengkalannya (melanggar perintah nabi), maka kaum kafir Makkah
menyerang balik dan berusaha membunuh Nabi Muhammad SAW yang ketika itu
dilindungi oleh beberapa sahabat. Seketika ada sebuah teriakan yang
mengabarkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah wafat. Pada ketika itulah titik kemuliaan hidup Mus’ab mencapai puncak.
Ibrahim ibn Muhammad, saudara dari keluarga ayahnya, berkata; Mus’ab
ibn ‘Umair membawa panji bendera perang ketika perang Uhud. Disaat
pasukan muslimin berpecah-belah, Dia berdiri dengan tegap sampai ketika
ia bertemu Ibn Qaami’ah yang seorang panglima pasukan kafir Mekkah. Ibn
Qaami’ah kemudiah memukul dan memotong tangan kanannya namun Mus’ab tetap dengan
teguh memegang bendera dengan tangan kirinya sambil berkata “Dan
sungguh Muhammad SAW itu adalah seorang nabi, dan Nabi-nabi telah
meninggal sebelumku”. Kemudian Ibn Qaami’ah memutuskan tangan kiri
Mus’ab. Mus’ab tetap menegakkan bendera perang dengan lengan atas dan
dadanya sambil berkata “Dan sungguh Muhammad SAW itu adalah seorang
nabi, dan Nabi-nabi telah meningal sebelumku”. Kemudian datang prajurit
kafir ketiga yang menghujamkan tombaknya ke dada Mus’ab.
Setelah Perang Uhud berakhir, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat
kembali ke bukit Uhud untuk menguburkan syuhada-syuhada yang gugur,
yang sebagian mayatnya sudah dirosakkan wanita-wanita quraisy yang mencuri
barang mereka. Nabi Muhammad SAW berhenti sejenak ketika baginda melihat
jenazah Mus’ab dan berkata:
Diantara orang-orang yang beriman adalah
mereka yang setia dengan janjinya dengan Allah.
Kemudian Rasul SAW
memandang ke jenazah-jenazah para syuhada dan berkata: Sesungguhnya
nabi Allah ini bersaksi bahwa mereka adalah syuhada Allah pada hari
Kebangkitan nanti. Ketika itu tidak cukup kain yang tersedia sebagai kain kafan untuk
Mus’ab. Khabbab ibn Al-Arat menceritakan: Kami berhijrah mengikuti nabi
hanya kerana Allah, maka akan kami terima balasannya dari Allah.
Sebagian dari kami meninggal tanpa menikmati balasan apapun di dunia
ini. dan salah satunya adalah Mus’ab ibn Umair, yang terbunuh pada
perang Uhud. Dia tidak meninggalkan apa-apa kecuali sebuah kain wool
yang sudah cabik. Jika kami tutupi kakinya dengan kain ini, maka
kepalanya tidak tertutupi. Rasulullah SAW kemudian menyuruh kami
menutupi kepalanya dengan kain tersebut dan menaruh rumput di
atas kakinya.
Ingatan tentang Mus’ab dalam kuburnyalah yang menyebabkan sahabat
seperti Abdul Rahmaan ibn Auf untuk menangis kerana takut tidak
mendapat bahagiannya di hari akhirat kerana telah mendapat banyak
nikmat dan kemudahan di dunia ini. Suatu ketika, pembantunya
membawakan makanan untuk berbuka puasa dan Ibn Auf menangis,
mengingati Mus’ab yagn sudah meninggal tanpa dapat merasakan nikmat
dunia, melainkan mendapatkan kenikmatan abadi di Alam Baqa'.
Yang Punya Kuasa Membolak- balikkan Hati-hati hambaNya...
Yang Memimpin HambaNya saat tersungkur di sepanjang kembara perjalanan
Yang Menyimbah Cahaya dan Sinar Indahnya Iman dan Taqwa buat hambaNya yang lemah dan hina..
Dan Yang berjanji Mengangkat Martabat hamba-hambaNya yang beriman
Terlalu lama tidak mencoret kata. Sempat juga berhabuk dan bersawang blog usang hamba ini. Bermacam-macam juga peristiwa yang sempat menyinggah di sepanjang kembara hamba berkelana di alam fana ini. Ada suka, duka, manis, dan kekadang terjatuh dan tersungkur. Semangat anak muda.. itu yang pasti.. Namun itulah rencam kehidupan. Harus hamba depani lantaran aturan dariNya begitu. Sang Pencipta mahu menguji iman dan taqwa si hamba, yang siap berjanji sejak dari alam ruh lagi. Maka hamba harus senantiasa sedar akan hakikat itu. Hati-hati dalam melangkah lantaran Saidina Umar r.a. pernah bertanya kepada seorang sahabat bernama Ubai bin Ka'ab r.a. makna taqwa. Lalu Ubai bertanya kepada Umar :
"Adakah engkau pernah melalui satu jalan yang berduri? Jawab Umar: "Ya". Tanya Ubai lagi: "Apakah yang kamu lakukan untuk melalui jalan tersebut?". Jawab Umar : "Aku melangkah dengan waspada dan berhati-hati". Balas Ubai : "Itulah yang dikatakan taqwa".
Syukur tidak terhingga hamba diberi dengan seizinNya menikmati nikmat ukhuwwah dan indahnya kembara ini dalam lingkungan tautan hati yang sama-sama beriringan melangkah menuju satu matlamat. Semoga kita semua dalam redha Allah sentiasa ..
Sekadar mahu berkongsi, tentang kerisauan. Khususnya buat wanita yang memang fitrahnya seorang yang detail dan suka berfikir hatta sekecil-kecil perkara, lantas menimbulkan kerisauan...
RISAU ITU...
Ada 4 jenis kerisauan wanita.
Risau pada sepi dan kesepian.
Iaitu risau keseorangan . Risau tidak berteman dan tidak punya pasangan hidup.Risau hidup bersendirian.
Sepi
itu indah? Bila ia dilafazkan, anda boleh fahami makna terbalik dari
ungkapan ini. Ia tidak indah tapi keadaan menjadikan dirinya kesepian
dan dia malas untuk memikirkan perkara yang boleh menyebabkan hatinya
terluka kembali. Maka dia cuba untuk menikmati kesepian itu.
Cubalah!,
Hilangkanlah kesepian itu dengan alunan pengabdian. Lihatlah Nabi Yunus
ketika berada kesepian di dalam perut ikan Nun. Ia merintih pada
tuhannya dengan lafaz :
لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين
Pasti
segala kerisauan hati hilang sedikit demi sedikit. Lebih-lebih lagi
ketika waktu uzur. Bacalah selepas maghrib 500 kali samada dengan lidah
atau dibaca dalam hati.Akan terbit rasa indah dan terhibur.Atau
perdengarkan kalam Allah dengan lidah kita. Biar Allah pula hiburkan
hati yang lara.
Risau pada paras rupa yang tidak cantik dan kurang menarik.
Setiap
orang ada jodohnya. Mungkin jodohnya di dunia ini atau sudah termaktub
bahawa jodohnya di akhirat kelak. Ini adalah kerana jodoh wanita yang
tidak kesampaian di dunia yang fana ini akan diperisterikan oleh Ahli
Syurga nanti.Dunia yang sementara ini tempohnya hanya beberapa kelipan
mata dibandingkan dengan lamanya hidup di akhirat yang tiada nokhtah.
Keindahan
seseorang pada zahirnya bergantung pada paras rupa. Tapi disebalik
paras rupa itu ada manisnya dan daya penarik. Ada manusia yang zahirkan
daya penarik ini dengan ilmu sesat dan dampingan syaitan. Ini tidak
kekal dan akan menjadi sumpahan pada masa hadapannya kelak.
Bagi
yang mengekalkan wuduk dan rajin qiamullail ada cahaya indah
dipancarkan dari wajahnya. Apatah lagi yang mengekalkan kalimah tauhid
di mulutnya. Hafiz Ibnu Qayyim ra.a seorang ulama hadis yang terkenal
telah mencatat 100 hadis tentang kelebihan Ucapanلا إله إلا الله
antaranya ialah Nabi pernah bersabda :
"Zikir adalah cahaya hati dan wajah"
Risau pada pergantungan hidupnya.
Takut
hidupnya dipersiakan. Takut tidak dihiraukan. Takut dirinya
digandingkan dengan madu. Takut ditukar kasih sayangnya. Sebab itu
ramai wanita berkerjaya. Demi menjamin masa depannya. Takut sesuatu
yang seringkali berlaku dalam rumahtangga.
Lelaki memang
pantang ada peluang. Pantang punya kemampuan. Pantas dan nekad membuat
keputusan tanpa memikir jauh. Jadi kaum hawa memerlukan pergantungan
diri sendiri. Wang dikumpul. Mahu juga kereta sendiri. Mahu pula rumah
atas namanya.Banyak sungguh persediaan.
Khaulah binti
Hakim datang berjumpa dengan Nabi mengadu nasibnya yang dibuang oleh
suami setelah melahirkan anak-anak yang ramai dan mengabdikan diri
untuk suami. Namun setelah berusia ia talak oleh suaminya dengan lafaz
zihar. Maka bukan sahaja Nabi yang mendengar luahan wanita itu tapi
Allah lebih pantas menurunkan ayat untuk menyambut aduan hambannya itu.
Oleh
itu jangan lupa berselawat bila ada kerisauan ini. Rajin-rajinkan lidah
untuk berselawat.Bayangkan Nabi berada di hadapan kita ketika
berselawat. Dan Sambil itu adukan saja permasalahan kita.
Risau tidak punya zuriat.
Tak
kawin satu masalah. Bila dah kawin risau pula tidak ada zuriat. Zuriat
adalah benteng utuh untuk mempertahankan rumahtangga. Bila tiada zuriat
maka macam-macam kerisauan yang lain mula timbul. Cubalah lafazkan doa
Nabi Zakaria yang telah tua tapi masih tidak punya zuriat iaitu :
Masih punya waktu untuk memberi dan menyebar Islam itu sebanyak-banyaknya... Allah yang memberi hamba ruang itu. Dia memberi pinjam pada hambaNya ini. Saat 'blog walking' , tersentap sejenak menatap blog arwah Ammar, ex- MATRI, lama hamba merenung, lantas terasa bergenang di kelopak mata; betapa hidup ini tidak lama.. umur bukan ukuran, kerana mati itu pasti menjemput bila-bila masa. JanjiNya pasti...
" Kullu nafsin zaaiqatul maut..."
setiap yang hidup pasti merasai mati...
Jadi serasa mahu memberi sebanyak-banyaknya dan membina dan memasak Taqwa dalam diri.. Bait kata indah yang sering diungkap, Sesungguhnya seorang muslim itu, apabila berjalan di jalan dakwah, ia tidak berjalan dengan hatinya sahaja, bahkan dia membawa hati saudaranya, justeru itu, setiap pahala, yang didapati sepanjang perjalanannya, pasti akan terbias untuk saudara seperjuangannya...
Kenapa tahniah~~???
Hamba hanya tersenyum saat beberapa orang sahabat bertanya " kenapa tahniah??" melalui laman sosial. Tahniah yang pada asalnya di cetuskan oleh seorang sahabat, nampak seperti biasa-biasa, tapi entah dari mana, Allah memberi ilham pada hamba untuk memaknai "tahniah". Hamba terfikir, ada beberapa perkataan yang cukup ringkas. Hanya satu perkataan, tapi ia juga cukup membuat ramai orang mampu senyum riang, berbunga-bunga , atau barangkali bisa marah. Antaranya, ucapan "tahniah" itu...
Secara fitrahnya manusia sangat senang dengan pujian. Suka atau tidak dengan pujian, itu soal kedua.. Yang pasti, pujian itu sesuatu yang menyenangkan. Sengaja hamba tidak menjawab persoalan yang di aju sahabat-sahabat hamba. Mereka jadi pelik. Tahniah sahaja memanjang. Tapi pernah hamba lontarkan, ucapan 'tahniah' itu bergantung pada situasi.. Terpulang kepada setiap kita untuk melihat dari sisi pandangan masing-masing.
Hamba juga turut merasa kepelikan itu kerana tiba-tiba merasa ucapan 'tahniah' itu begitu memberi kesan. Ya! lebih tepat lagi, mampu menginterpretasi seribu makna. Simple, unik tapi bermakna. Kita yang berbagai ragam ini bebas menginterpretasi mengikut pemikiran kita. People interprets what they see, through what they know. Tetapi kebebasan menginterpretasi sesuatu itu tetap terbatas. Terbatas hanya sekadar dalam lingkungan pengetahuan kita sebagai hamba. Teringat pesan seorang teman, "Terbang tinggi, bebas dalam penguasaan Allah..."
"Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin
Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia
supaya mereka selalu ingat."
Surah Ibrahim: 24-25
Memberi tahniah~~
Memaknai "tahniah"...
Tahniah biasa didengar waktu memberi penghargaan atau pujian. Jarang sekali mendengar orang ucap tahniah bila mahu menegur, bukan..? Mungkin ada, tapi sedikit. Bagaimana "tahniah" mahu dikaitkan dengan menegur atau bahasa 'lurusnya' , kutuk (kondem)??
Mari hamba bawa beberapa analogi, bila seseorang melakukan silap, rasa down dengan tentunya tahap keimanan dirasakan paling bawah sekali, atau culas mahu bergerak untuk dakwah, mukaddimahkan dengan ucapan "tahniah kawan, syukur anda dipilih oleh Allah untuk berada tetap di jalan dakwah, tapi ingatlah ......". Nah! di situ sudah ada satu bentuk ruang untuk sahabat tadi duduk bersama kita, mambaharui iman yang goyah sebelum kita masuk ke main point sebenar iaitu "ingatlah".
Ataupun contoh lain, apabila seorang ibu yang mahu menasihati dan memberi kata semangat buat si anak " Tahniah dik... Alhamdulillah Adik dah buat yang terbaik dah ni... tapi exam akan datang nanti cuba buat lagi baik ya sayang.. cuba dapatkan straight A" . Walaupun hakikatnya si anak peroleh hasil yang kurang memuaskan. 'Tahniah' kan lah... sebab 'tahniah' itu bisa menjadi bekal untuk lebih bersemangat dan menyenangkan dirinya.
" Aku berazam nak daki Broga (nama bukit) sampai puncak!!", luah seorang sahabat. Jadi yang biasa-biasa di ucapkan, "Good luck!". Tapi cuba kita tukar dengan "Tahniah..". Bila si sahabat tanya, " Kenapa ucap tahniah??"... " Sebab kau punya semangat dan sudah menyimpan azam..."
"Huh! Geramnya aku..! kalau ikutkan hati aku, rasa nak lempang je budak tu tadi.. fiitnah yang bukan-bukan tapi nasib baik aku sabar lagi..", getus seorang kawan. Jawab padanya, "Tahniah~~". Pasti dia akan bertanya " Apa kes!??". Jawablah " Kerana engkau mampu bersabar... ". Secara tak langsung kawan itu pasti sedikit terpukul dengan kata-kata itu. Boleh jadi bisa men 'cool' kan temper nya yang tengah panas . Atau lebih besar lagi, membuka ruang dan peluang dakwah dan nasihat dari kita untuknya. Siapa tahu!?
~Positif atau negatif, banyak atau sedikit~
Oh! signifikant ya ucapan "tahniah" tu... simple dan bermakna.. Perkataan yang sama tapi interpretasi yang berbeza-beza. Tergantung pada bagaimana seseorang itu menilai, dari jendela positif mahupun negatif. Hamba suka mengambil dan memilih sisi positif "Tahniah", kerana sejujurnya ia mampu membina sakhsiah Islamiyyah kamilah... ingatan dan motivasi untuk hamba dan para da'ie.. Tidak rugi memberi, kerana hidup mampu dimaknai dengan memberi. Jangan diremehkan walaupun sekadar ucap "Tahniah~~" . Ucaplah sebagai penghargaan mahupun untuk menegur. Jangan lokek untuk memberi...
selamat membaca nukilan dan buah fikir hamba yang seadanya ini. Semoga titipan dari penulisan ini mampu membuahkan manfaat walau sebesar zarah buat hamba dan sekalian pembaca dan bisa melunakkan hati kita...Insyaallah.. Layari juga http://www.stormreaders.net/nurulhanisah dan dapatkan buku-buku yang bermanfaat terbitan Telaga Biru Sdn. Bhd
ZIKIR HARIAN
Jumaat يا الله -Rahmat allah hampir dan jauh dari azab Allah.
Sabtu لااله الا الله -Dihapuskan dosa anggotanya yang tujuh.
Ahad يا حى يا قيوم -Dipelihara imannya oleh Allah.
Isnin لا حول ولا قوة الا بالله العلى العطيم -Dihapuskan sifat-sifat yang tercela.
Selasa
اللهم صلى على محمد وعلى ال محمد -Dapat syafaat Nabi Muhamad SAW.
Rabu
أستغفر الله العطيم الدى لااله الا هو الحى القيوم واتوب اليه- Dihapuskan 1000 dosa.
Khamis سبحان الله العطيم وبحمده -Tumbuh tanaman syurga baginya.
Demi Waktu Fajar (Al- Fajr : 1)
"Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota seseorang kamu bersedekah; tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah ( sebagai ganti ) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat sembahyang Dhuha . "(Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)"
باكروا الغدو -أي الصباح- في طلب الرزق، فإن الغدو بركة ونجاح Berpagi-pagilah (subuh) dalam mencari rezeki, sesungguhnya berpagi-pagi itu adalah berkata dan kejayaan. Diriwayatkan Oleh At-Tabarani
'اللهم بارك لأمتي في بكورها' (Ya Tuhanku, berkatilah umatku yg berpagi-pagi) Al-hadith
يا بنية قومي اشهدي رزق ربك، ولا تكوني من الغافلين، فإن الله يقسم أرزاق الناس ما بين طلوع الفجر إلى طلوع الشمس ' Wahai anakku, bangunlah dan hadaplah rezeki Tuhanmu, dan janganlah engkau jadi dari kalangan org yang lalai, sesungguhnya Allah membahagikan rezeki manusia di antara terbit fajar hingga terbit matahari.' (Diriwayatkan Oleh Al-Baihaqi dari Rasululullah S.A.W)
Salam Ta'aruf..
Nurul Hanisah bt M.Yunus.
Graduan Kolej Ugama Sultan Zainal Abidin (KUSZA), Terengganu dalam bidang Dip. TESL (2004-2007). Sekarang menyambung pengajian di Universiti Putra Malaysia, Mahasiswa tahun 3 jurusan Bacelor Bahasa Inggeris.
"Berusaha mengejar impian, jatuh bangun, suka duka di depani dengan rela atau paksa kerana hamba hanya hamba. Insan yang tak punya apa, hanya berbekal redha Illahi, menjadi berjiwa besar dan secebis semangat demi yang haq, menggapai sinar Illahi di sepanjang kembara hamba, menuju syurga abadi..."